Rabu, 26 Maret 2014

Puisi Untik Bunda

Puisi Untik Bunda


Bunda,
Setelah sekian tahun aku tidak menjumpai wajahmu,
Setelah sekian jarak memisahkan tanganku untuk menyentuh tanganmu,
Setelah sekian episode dalam hidupku tak ku habiskan bersamamu,
Sungguh rinduku telah membeku,
 
 
Bunda,
Kenangan itu masih ada di ingatan,
Kala usia remaja menghampiri anak perempuan,
Kala itu tak habis nasihatmu disampaikan
Sebagai tanda sebuah harapan
 
Bunda,
Ketika masa itu tiba
Seorang pria hendak meminta
Kau bahagia, namun aku tahu ada di hatimu lara,
Karena tak lama, kita akan berpisah, walau itu sementara,
 
Bunda,
Hari esok, kau hadir di hadapanku,
Sungguh rinduku tak mampu lagi kupecahkan oleh apapun,
Hanya dengan bertemu dan mencium tanganmu,
Rindu itu akan melebur,
 
Bunda,
Aku berharap masih banyak waktuku,
Untuk ku habiskan bersamamu,
Membalas semua keringatmu yg jatuh untuk anakmu dulu,
Walau ku tahu semua itu tak mungkin sebanding dengan mu,
 
Bunda,
Ajari aku untuk menjadi sepertimu,
Menaman ikhlas dan qonaah sebagai seorang istri dan ibu,
Menjadi sedemikian lembut dan penuh kasih selalu,
 
Bunda,
Ku harap do’a-do’aku menjadi syafaat bagimu,
Sebagai hadiah yang abadi dariku,

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 26 Maret 2014

Puisi Untik Bunda

Diposting oleh Unknown di 20.07
Puisi Untik Bunda


Bunda,
Setelah sekian tahun aku tidak menjumpai wajahmu,
Setelah sekian jarak memisahkan tanganku untuk menyentuh tanganmu,
Setelah sekian episode dalam hidupku tak ku habiskan bersamamu,
Sungguh rinduku telah membeku,
 
 
Bunda,
Kenangan itu masih ada di ingatan,
Kala usia remaja menghampiri anak perempuan,
Kala itu tak habis nasihatmu disampaikan
Sebagai tanda sebuah harapan
 
Bunda,
Ketika masa itu tiba
Seorang pria hendak meminta
Kau bahagia, namun aku tahu ada di hatimu lara,
Karena tak lama, kita akan berpisah, walau itu sementara,
 
Bunda,
Hari esok, kau hadir di hadapanku,
Sungguh rinduku tak mampu lagi kupecahkan oleh apapun,
Hanya dengan bertemu dan mencium tanganmu,
Rindu itu akan melebur,
 
Bunda,
Aku berharap masih banyak waktuku,
Untuk ku habiskan bersamamu,
Membalas semua keringatmu yg jatuh untuk anakmu dulu,
Walau ku tahu semua itu tak mungkin sebanding dengan mu,
 
Bunda,
Ajari aku untuk menjadi sepertimu,
Menaman ikhlas dan qonaah sebagai seorang istri dan ibu,
Menjadi sedemikian lembut dan penuh kasih selalu,
 
Bunda,
Ku harap do’a-do’aku menjadi syafaat bagimu,
Sebagai hadiah yang abadi dariku,

0 komentar on "Puisi Untik Bunda"

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates