Mitos Tentang Makan Bayi
Beberapa ibu lebih memberikan makanan bayi yang instan dengan label gizi yang lengkap ketimbang membuatnya sendiri. Beberapa ibu merasa bahwa makanan pendamping ASI yang telah dikemas lebih praktis dan disukai oleh bayi. Padahal sebelum anda memilih makanan untuk bayi sebaiknya anda memperhatiakan piramida makanan begitu pula bila anda akan memberikan MPASI yang instan. Merawat bayi memang tidak lepas dari mitos diantaranya adalah mitos tentang makan bayi yang beredar di masyarakat, bahkan beberapa masyarakat masih mempercayainya.
Berikut adalah beberapa mitos yang beredar di masyarakat mengenai makan bayi :
1. Bayi dapat diberikan makanan meskipun belum berusia 6 bulan apabila bayi sudah nampak menginginkan makanan disekitarnya. Padahal berdasarkan penelitian para ahli sebelum usia 6 bulan pencernaan bayi belum siap sehingga dapat mengakibatkan resiko seperti sembelit ataupun alergi makanan.
2. Bagi bayi yang telah senang memasukan jari tangan ke dalam mulutnya berarti telah siap mencerna makanan. Faktanya setiap bayi mengalami fase oral sehingga memasukan benda asing atau jari tangan ke dalam mulutnya akan dialami oleh bayi dan bukan tanda memerlukan makanan pendamping asi.
3. Mitos yang berkembang bayi harus mengkonsumsi makanan halus. Padahal perkembangan makanan bayi dapat disesuaikan dengan perkembangan bayi, bisa saja anda memberikan makanan bayi halus pada usia 6 bulan dan anda dapat menyajikannya sendiri dengan keuntungan dapat mengontrol higinitas dan komposisi yang optimal .
4. Mitos di masyarakat. Jangan memberikan makanan bayi yang aneh-aneh, cukup dengan wortel, bayam, kaldu, ati, pisang dan pepaya. Sedangkan pada umumnya memberikan makanan yang sangat bervariasi sangat membantu anda dalam memberikan kecukupan nutrisi pada bayi anda.
5. Mitos. Anda dapat menggunakan berbagai cara agar makanan bayi masuk ke dalam mulut , masyarakat percaya dapat dengan menggunakan , cekok atau berjalan jalan ke kompleks. Faktanya adalah anda tidak perlu melakukan itu semua dikarenakan bayi membutuhkan proses belajar dalam memberikan sinyal lapar sehingga dapat memicu keinginan untuk makan.
6. Sebagian masyarakat percaya dengan tumbuhnya gigi berarti bayi telah dapat mengkonsumsi makanan yang bertekstur. Padahal tumbuhnya gigi bukan menjadi tolak ukur dalam memperkenalkan makanan padat. Justru dengan makanan yang bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi dikarenakan makanan yang dikunyah dan digerakan rahangnya ke atas dan ke bawah sehingga sangat penting untuk memperkenalkan makanan yang bertekstur pada usia 8 bulan.
7. Makanan bayi disesuaikan dengan makanan favorit bayi yang penting mudah dimasuk ke mulut bayi. Faktanya pengenalan MPASI harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan tekstur dan jumlahnya. Makanan cair bisa diberikan di awal perkenalan MPASI kemudian pada usia 7-9 bulan dapat diperkenalkan makanan yang padat, nasi tim dapat diperkenalkan pada usia 9 bulan sedangkan pada usia 1 tahun anda dapat memperkenalkan makanan keluarga.
8. Bayi yang menyembur nyembur makanan artinya makanan tidak enak dan tidak disukai. Padahal bayi yang baru belajar makanan mempunyai reflek akibat benda asing masuk ke mulutnya sedangkan pada bayi yang sudah diberikan MPASI berkelanjutan (diatas 6 bulan) merupakan tanda bayi anda mengalami kekenyangan.
9. Mitos Apabila bayi tidak suka MPASI cukup dengan asi. Faktanya adalah setelah enam bulan bayi membutuhkan gizi dan nutrisi tidak saja di ASI. Pengenalan MPASI sangat penting untuk membantu perkembangan terutama perkembangan pencernaan, sosial kemandirian dan mencegah kesulitan makan.
0 komentar:
Posting Komentar